Minggu, 15 Januari 2012

Gajah Pingsan Setelah Dibisiki Semut

Suatu hari seekor semut mendatangi seekor gajah, dan kemudian sang semut
membisiki sesuatu ke telinga si gajah.
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh sang semut,sang gajah tiba-tiba
pingsan!
Tau gak kenapa gajah itu pingsan? Apa yang dibisiki sang semut kepadanya?
Ternyata semut tadi ngomong :
"Aku HAMIL, dan KAU ADALAH BAPAKNYA!!"

Minggu, 13 November 2011

Becak Dilarang Masuk

Saat menjadi presiden, Gus Dur pernah
bercerita kepada Menteri Pertahanan saat
itu, Mahfud MD, tentang orang Madura yang
katanya banyak akal dan cerdik. Cerita ini
masuk dalam buku Setahun bersama Gus
Dur, Kenangan Menjadi Menteri di Saat Sulit.
Ceritanya, ada tukang becak asal Madura
yang pernah dipergoki oleh polisi ketika
melanggar rambu “becak dilarang masuk”.
Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada
rambu gambar becak disilang dengan garis
hitam yang berarti jalan itu tidak boleh
dimasuki becak.
“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan
gambar becak tidak boleh masuk jalan ini,”
bentak polisi.
“Oh saya melihat pak, tapi itu kan
gambarnya becak kosong. Becak saya kan
ada yang mengemudi,” jawab si tukang
becak .
“Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah
gambar itu kan ada tulisan bahwa becak
dilarang masuk,” bentak pak polisi lagi.
“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya
bisa membaca maka saya jadi polisi seperti
sampeyan, bukan jadi tukang becak seperti
ini,” jawab si tukang becak sambil
cengengesan.

Kamis, 10 November 2011

Ho Oh

Seorang ajudan Presiden Bill Clinton dari Amerika Serikat sedang jalan-jalan di Jakarta. Karena bingung dan tersesat, dia kemudian bertanya kepada seorang penjual rokok. "Apa betul ini Jalan Sudirman?" "Ho oh," jawab si penjual rokok. Karena bingung dengan jawaban tersebut, dia kemudian bertanya lagi kepada seorang Polisi yang sedang mengatur lalu lintas. "Apa ini Jalan Sudirman?" Polisi menjawab, "Betul." Karena bingung mendapat jawaban yang berbeda, akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur yang waktu itu kebetulan melintas bersama ajudannya. "Apa ini Jalan Sudirman?" Gus Dur menjawab "Benar." Bule itu semakin bingung saja karena mendapat tiga jawaban yang berbeda. Lalu akhirnya dia bertanya kepada Gus Dur lagi, mengapa waktu tanya tukang rokok dijawab "Ho oh," lalu tanya polisi dijawab "betul" dan yang terakhir dijawab Gus Dur dengan kata "benar."Gus Dur tertegun sejenak, lalu dia berkata, "Ooh begini, kalau Anda bertanya kepada tamatan SD maka jawabannya adalah ho oh, kalau yang bertanya kepada tamatan SMA maka jawabannya adalah betul. Sedangkan kalau yang bertanya kepada tamatan Universitas maka jawabannya benar. "Ajudan Clinton itu mengangguk dan akhirnya bertanya, "Jadi Anda ini seorang sarjana? "Dengan spontan Gus Dur menjawab, "Ho ...oh!"
Sumber: marhendraputra.co.cc, 3 Januari 2010

Rabu, 09 November 2011

Nggak jadi mengetik

Andi, begitu kita sebut nama mantan perjaka yang akan ditokohkan, adalah
seorang koresponden majalah mingguan yang ternama (Times barangkali). Dia
telah menikahi Betti, bekas pacarnya yang memang manis dan menawan. Betti
adalah seorang ahli tataboga, dan memang telah beberapa kali menjuarai lomba
masak.
Sebagai pasangan suami istri yang tidak terlalu baru -- mereka telah menikah 3
tahun-- mereka belum mempunyai anak karena memang sedang berjuang
mengembangkan karir masing-masing. Begitu pula dalam soal rumah tempat
tinggal, mereka masih tinggal serumah dengan orang tua Betti yang kebetulan
sudah pensiun serta menghuni rumah besar, sehingga masih tersedia sebuah
kamar bagus untuk Andi dan Betti.
Maklumlah kalau tinggal bersama orang tua dan saudara-saudara lain, tentu
tidak sebebas atau semerdeka kalau di rumah sendiri, khususnya kalau
berkenaan dengan hubungan yang intim. Oleh karena itu, Andi dan Betti
menciptakan kata sandi "Mengetik Berita" yang ari sebenarnya bagi mereka
berdua adalah ajakan melakukan hubungan intim.
Suatu siang hari Andi pulang dari melaksanakan tugas reportasenya, dan
menjumpai istrinya sedang sibuk di dapur bersama mertua, pembantu dan
beberapa teman bisnis cateringnya.
Setelah menunggu beberapa saat di ruang keluarga dan ternyata Betti masih
sibuk saja di dapur, maka berserulah Andi dengan nada datar kepada istrinya:
"Bet... tolong siapin komputernya, aku mau 'mengetik berita' nihhh".
"Sebentar lagi dong Mas" jawab Betti sambil tetap bercanda di dapur dengan
rekan-rekannya.
Selang beberapa saat, Andi berseru lagi: "Ayolah Bet, aku mau mengetik
berita, nanti ketinggalan dead line. Cepetan dong".
"Siapin sendiri deh, masa nggak bisa. Lagi tanggung nih" jawab Betti agak
dongkol juga karena diteriakin terus didepan teman-temannya; "Kalau tidak bisa
menyiapkan komputer sendiri, ya tulis dulu draft-nya" tamba Betti.
Setelah, acara masak-memasak selesai, dan teman-teman sudah pada pulang,
baru Betti teringat bahwa maksud Andi dengan "Mengetik berita" adalah ...
woow, inilah saat yang ditunggu-tunggu.
Maka dihampirinya, suaminya dengan senyum manis menggoda: "Ayo lah, mas,
jadi enggak mengetik berita?....."

Selasa, 08 November 2011

Yang Penting Gratis

Sepasang suami-isteri yang terkenal pelitnya, pada suatu hari pergi dengan membawa ketiga anak mereka yang masih kecil-kecil. Tak berselang lama kemudian mereka memanggil taksi yang sedang lewat, lalu menanyakan harga ongkosnya, yang kemudian di jawab oleh sopir taksinya : “Untuk dewasa Rp. 50.000,- per orangnya, sedangkan untuk anak-anak GRATIS dechh!, keruan saja jawaban ini membuat mereka kegirangan, sembari menyuruh ketiga anaknya segera memasuki taksi tersebut, sang ayah berkata : “Kalian pergilah duluan dengan mobil ini, Papa dan Mama akan menyusul kalian dengan naik Bis Kota Saja.

Senin, 07 November 2011

Menyerahkan Tempat Duduk ke Cewek

Anak: "Mama, tadi waktu di angkot sama papa, dia minta saya nyerahin tempat
duduk saya buat penumpang cewek."
Mama: "Itu memang sikap yang baik."
Anak: "Tapi Ma, aku kan waktu itu duduk di pangkuan Papa"

Penjaga Palang Rel Kereta Api Diadili

Suatu malam kereta api yang sedang melewati persimpangan menabrak sebuah
mobil. Sang penjaga palang pintu kereta dihadapkan ke pengadilan.
Di pengadilan sang penjaga palang ngotot mengatakan bahwa dia sudah
memperingatkan mobil itu dengan mengayun-ayunkan lampu senter ke arah
mobil itu berkali-kali selama hampir satu menit. Bahkan di depan sidang dia
berdiri memperagakan bagaimana lampu senter itu diayun-ayunkannya.
Akhirnya dia dibebaskan dari hukuman.
Pengacaranya segera memuji dia karena peragaannya di depan sidang itu
meyakinkan hakim bahwa dia sudah bertindak benar.
"Uiiihhh... padahal saya sudah deg-degan setengah mati waktu disidang tadi,"
kata sang penjaga palang.
"Kenapa?" tanya si pengacara
"Kalau saja hakim bertanya apa waktu saya ayun-ayunkan lampunya senternya
lagi nyala apa tidak...!" jawab si penjaga palang agak sedikit gemetar.